Tuesday 23 April 2013

Entah apa yang aku fikirkan sekarang


Hidupku memang begitu indah, layaknya seorang raja yang di kermuni harta kekayaan dan wanita yang cantik. Bisa di bilang seperti itu karena aku sendiri memiliki seorang peri kecil yang begiitu perhatian dan seorang bidadari yang mampuu mengajariku sebuah arti cinta yang sebennarnya. Aku tidak habisnya bersyukur tentang hal ini. memang sebernya sangat indah perkara ini, namun di suatu sisi lain aku sendiri tidak dapat menyangkal jika keduanya bertengkar karena aku. Aku sadar sebenarnya membuat dua orang wanita jatuh cinta pada saat yang sama itu sangat jahat. Tetapi aku tidak dapat memungkirinya memang aku ini butuh mereka untuk kelangsungan hidupku.
Akhirnya aku hanya berpasrah dengan apa yang akan terjadi nanti. Aku tau ini tidak akan berjalan mulus selamanya, kecuali memang aku menjadi seorang raja nantinya. Aku hanya berharap mendapat yang terbaik diantara mereka, entah kapan yang jelas hari itu akan datang menghampiriku aku yakin akan hal itu. Semoga tuhan membantuku untuk mendapatkan yang terbaik. Untuk peri kecilku maafkan aku, aku terlalu buruk untuk menjadi pendampingmu dan untukmu bidadariku yang cantik maafkan aku karena aku sendiri masih mencari satu yang pasti diantara kalian. Aku masih terlalu bodoh untuk memutuskan satu yang pasti diantara kalian. Yang perlu kalian tau adalah, aku menyayangi kalian.

Saturday 20 April 2013

Mencari jarum dalam tumpukan jerami



Cerita ini bermula terjadi ketika ada sekelompok sahabat yang meninggali sebuah pondok pesantren yang sangat modern untuk mencari sebah pengalaman. Berbeda dengan pondok pesantren seperti yang dikenal masyarakat umumnya. Kehidupan kami disana terasa sangat mengasikkan awalnya. Disini terasa bebas tanpa adanya peraturan yang mencolok dan tiada sanksi yang tegas dari pondok tersebut. Singkat cerita kami bernama Nadal, Tomas dan Anjar. Kami juga tidak tau kenapa kejadian ini menimpa kami. Dan singkat perkenalan aku Nadal, aku terkenal orang yang sangat pendiam diantara yang lainnya. Selain itu aku yang paling pandai menimpan uang. Temanku bernama Tomas adalah seorang yang ceroboh, dia paling boros soal uang dan yang terpenting adalah makan menurutnya. Temanku yang bernama Anjar ini adalah orang yang paling aktif diantara kami. Dia selalu ikut kegiatan kemahasiswaan di kampus kami. Disini kami bertemu dan berbaur  dengan berbagai macam manusia yang beraneka ragam sifat dan bentuknya.
Sampailah pada suatu hari kami di datangkan oleh sebuah masalah. Tertanya uang yang aku simpan hilang, aku lantas bertanya kepada kedua temanku Tomas dan Anjar. Mereka juga hendaknya benar-benar tidak mengerti kenapa aku bisa sampai kehilangan uangku tersebut. Aku sendiri tidak habis fikir dengan yang terjadi kepadaku ini. Padahal uang yang aku taruh itu sangat aman menurutku, namun entahlah aku juga tidak tau bisa sampai terjadi seperti itu. Aku bertanya kepada semua orang yang berad di sekitarku. Baru perrtama kalinya aku mengalami kejadian seperti ini. Aku juga sangat kecewa karena uang itu sendiri hendak aku jadikan sebuah modal usaha yang sangat menggiurkan. Aku tidak mengerti sesungguhnya sampai saat ini. Selang beberapa hari, temanku mengalami kejadian yang serupa dan berikutnya temanku yang satunya.
Akhirnya aku tidak tahan lagi dan melaporkan kejadian ini kepada sang pengurus. Aku juga tidak mendapatkan jawaban yang sangat pasti dari pihak pengurus tersebut. Aku akhirnya memutuskan untuk memurungkan diriku dan hanya bisa menuturkannya melalui tulisan demi tulisan yang bisa aku lontarkan. Aku berfikir, mengapa hal seperti ini dapat terjadi, padahal kami berada di pesantren yang katanya itu anak-anaknya jjur dan beragama seperti itulah. Kalau aku menuduh seseorang dalam penuduhanku aku sendiri tidak tau pasti siapa yang mngambil uang kami tersebut, hal ini membingungkan. Layaknya mencari jarum di tumpukan jerami. Hal ini memungkinkan untuk dicari, namun di suatu sisi lain juga tidak mudah untuk mencarinya. Akhirnya dari pada aku harus menusuk hidung seekor kerbau, lebih baik aku hanya diam. Darri sinilah aku mendapat sebuah pelajaran yang sangat berharga dalam hal ini untuk lebih lagi berhati-hati lagi terhadap dunia yang kejam ini dan tidak terlalu polos dengan keadaan sekitarku karena aku sendiri terpancing dalam keadaan  sekitarku sendiri.
            Andai aku bisa melihat apa yang terjadi, aku tidak akan marah pada orang yang mengambilnya. Hanya saja sangat kecewa karena telah menyiakan kebaikan dan kepercayaan yang telah aku berikan. Aku hanya berharap ada burung terbang yang pulang kembali ke sangkarnya. Walau aku tau itu tidak mungkin terjadi. Aku berimajinasi ketika aku menemukan burung yang lepas dari sangkar itu kembali dengan jarum yang aku cari dalam tumpukan jerami tersebut. Amin…..

Thursday 18 April 2013

Akhir yang sebenernya aku ketahui


Hubunganku dengan pacarku sudah berada di ujung tanduk dan aku menyadarinya hubungan ini takan lama lagi akan segera berusai. Sempat aku ucapkan kata perpisahan untuknya dan aku mencari penggantinya. Aku berniat untuk menggantikannya dengan sesosok bidadari, dia itu temanku yang dapat menyebabkanku berubah menjadi lebih mengerti kehidupan dan aku dapat mengetahui arti hidupku yang sesuangguhnya seperti yang aku ceritakan di awal novel. Aku tau ini tidak adil, tetapi mau seperti apa lagi aku harus memilih satu yang pasti diantara keduanya.
Aku pilih sesosok bidadari itu untuk aku jadikan pendampingku suatu saat nanti, tetapi aku juga tidak mungkin secepat itu melupakan Hardianti, walau bagaimana pun dia adalah orang yang pernah menemaniku selama 18 bulan terakhir ini. Aku membuka diriku perlahan agar dapat bersatu dengan Imrani yang aku impikan. Demikian pula dengan apa yang di lakukan oleh sesosok bidadariku ini kepadaku, karena aku juga sering melukai hatinya.  Namun, Hardianti tidak pernah sudi kalau aku ini harus mencintai orang yang tidak ia sukai dan menjadi musuhnya selama ini. Aku bingung akhirnya aku mencoba merayu Hardianti dengan segala rayuanku, namun aku tetap berhubungan baik dengan sesosok bidadariku. Sampai pada suatu malam, aku mendapatkan pesan dari sesosok bidadariku itu yang berbunyi seperti ini, “kalau seandainya kamu masih berhubungan dengan dia, lebih baik aku yang harus pergi dan lanjutkan saja hubunganmu dengan dia sapai tiada rasa lagi antara kalian. Dan kembalilah padaku, carilah aku jika kamu sudah tak lagi bersama dengan dia”.
Aku menangis ketika aku menerima pesan darinya seperi ini. Aku merasa ada sesuatu yang menyentuh relung batinku saat itu. Aku yakin kalau ini akan menjadi kenyataan fikirku. Aku sendiri melakukan ini hanya untuk melindunginya dari orang kejam ini sebelum akhirnya dia salah mengerti semua ini. Aku tidak ingin kalau dia menjadi sasarannya. Aku sebenarnya melakukan ini terpaksa jika sampai Hardianti tau aku berhubungan dengan sesosok bidadariku pasti dia akan marah besar dan yang aku takutkan itu kalau dia benar-benar sampai kehilangan akal sehatnya dan melukai Imrani, inilah hal yang takan pernah aku maafkan untuk diriku sendiri.
Akhirnya aku meakukan hal yang fatal, aku juga tidak sengaja melakukannya karena aku ini benar-benar butuh uang. Karena hal ini aku berani mencoba menawari Hardianti kalau aku ini mau berbisnis pulsa dan aku memintanya kalau mau membeli pulsa belilah padaku saja. Hal ini aku lakukan semata-mata hanya untuk menambah uang untuk jajan dan tidak meminta lagi kepada orang tua. Dan bukan hanya itu, aku sedang dilanda musibah karena kehilangan banyak uang. Akhirnya dia curiga dan langsung menghujatku dengan makian yang amat mendalam.dia langsung mengancam akan memukuli sesosok bidadari manisku itu, ha ini serentak tidak akan aku biarkan. Tetapi aku mencoba membari tau kabar ini kepada dia, bahwa Hardiati ingin memukulnya. Imrani terkejut dan dengan hati yang marah, ia merespon berita ini dengan sebelah mata. Dia hanya berfikir kalau aku lebih baik bersama Hardianti, dan akhirnya dia meninggalkanku sama seperti apa yang dilakukan oleh Hardianti. Seandainya dia tau maksudku yang sebenarnya, namun semoga dia membaca ceritaku kelak dan memahami apa yang terjadi.

mau tau bagian cerita yang lainnya
tunggu selanjutnya dan jangan lupa miliki novelnya kelak :)

Saturday 6 April 2013

aneh

membuat sebuah cerita ya mungkin itu adalah suatu jalan hidup yang aku jalani. aku sebenarnya tidak tau ingin bercerita tentang app aku ini. namun aku sangat yakin kalau ini adalah jalan hidup yang di takdirkan allah swt kepadaku sebagai hamba-Nya. untuk dari itu saya akan mencoba dari hal yang kecil ini membuat suatu karya tulis dalam sebuah blog ini. entah nama blog ini juga kurang keren karena hanya mengutip salah satu karakter jahat dari anime naruto yaitu seorang akatsuki bernamatobi atau dikenal dengan nama akatsuki obito. saya sebagai pemberi nama sendiri tidak tau akan ketertarikan apa yang membaut saya memberi nama seperti ini.

semoga dengan karya pertama saya teman-tean yang membacanya dapat mengerti dan terbawa kedalam suasana yang saya harapkan.